Pada hari Jumat, 1 Agustus 2025, kawasan wisata Pantai Mlarangan Asri kembali menjadi tempat dilaksanakannya aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan bertajuk “Bersih Pantai di Pantai Mlarangan Asri” ini diprakarsai oleh Tim KKN PPM UGM Panjatan periode 2 tahun 2025, bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalurahan Pleret dan didukung oleh Ditpolairud Polda DIY.
Kegiatan dimulai pada pukul 14.30 WIB dan diawali dengan sesi sosialisasi yang membahas isu-isu penting terkait pengelolaan sampah di kawasan pesisir. Salah satu poin utama yang disorot adalah bahaya dari limbah tusuk sate atau tusuk cilok yang sering tercecer di pasir pantai dan berpotensi melukai pengunjung, khususnya anak-anak. Sosialisasi ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif agar para pelaku wisata, pedagang, dan pengunjung lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam membuang sampah.
Setelah sesi sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih pantai yang melibatkan berbagai unsur, termasuk mahasiswa KKN, anggota Pokdarwis, serta personel Ditpolairud yang datang dari jajaran Marnit Congot dan Mako Ditpolairud Polda DIY. Petugas seperti Aipda Catur W SH, Bripka Andi Surya, dan Bharaka Geri P turut turun langsung mengumpulkan sampah, menyisir area pantai, dan mengajak masyarakat sekitar untuk turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tak hanya itu, para petugas kepolisian juga memberikan himbauan kamtibmas agar kegiatan wisata di Pantai Mlarangan Asri tetap berjalan dalam suasana yang aman dan tertib.
Kegiatan ini bukan sekadar agenda kebersihan rutin, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara masyarakat, akademisi, dan aparat dalam mewujudkan kawasan wisata yang bersih dan nyaman. Kolaborasi lintas elemen ini memperlihatkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan komitmen bersama yang harus terus dijaga.
Melalui kegiatan “Bersih Pantai di Pantai Mlarangan Asri,” semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan kembali ditumbuhkan. Harapannya, aksi ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi menjadi inspirasi bagi pengelola wisata lain untuk mengintegrasikan edukasi lingkungan dalam pengelolaan destinasi pariwisata. Pantai yang bersih dan aman adalah hak semua orang—dan tanggung jawab kita bersama.