Setiap Kalurahan atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah Kalurahan atau daerah seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat. Begitu pula Kalurahan Pleret juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas Kalurahan dan yang akan kami tuangkan dalam kisah-kisah dibawah ini.
Asal Usul ( Sejarah ) Kalurahan Pleret
Cerita nenek moyang semasa penjajahan Belanda terjadilah peperangan antara Pangeran Diponegoro melawan Belanda, pada waktu itu Pangeran Diponegoro beserta anak buahnya singgah di suatu tempat yang namanya Pos (Menoro) yang bangunannya tinggi terletak di sebelah selatan desa, bangunan tersebut untuk memantau kapal-kapal Belanda dan tempat peristirahatan Pangeran Diponegoro beserta tentaranya yang dalam bahasa Jawa ”Pelereman”. Dengan demikian cerita nenek moyang kata Pleret diambil dari kata ”Pelereman” dan menjadi Desa Pleret.
Setelah menjadi Desa Pleret yang luas dan terpimpin oleh seorang lurah, tiap pedukuhan dipimpin oleh seorang dukuh. Mereka semua menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. Sebagai imbalan dari pelayanan mereka mendapatkan lenggah atau bengkok sebagai gaji maupun bayarannya. Namun pada zaman orde baru banyak mengalami perubahan, Desa Pleret yang semula berbentuk kelurahan sekarang menjadi DESA selanjutnya sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Penetapan Kalurahan penyebutan nomenklatur DESA menjadi KALURAHAN dengan kantor-kantor yang disertai dengan puskesmas pembantu, mushola dan lain-lain. Tiap pedukuhan dipimpin oleh seorang dukuh yang membawahi RT/RW yang dibantu oleh beberapa lembaga lainnya dan juga LINMAS sebagai penanggung jawab keamanan. Mereka semua menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. Sebagai imbalan dari pelayanannya mereka mendapatkan pelenggah atau bengkok sebagai gaji maupun bayarannya.
Dari masa berdiri sampai sekarang Kalurahan Pleret telah mengalami beberapa pergantian lurah atau kepala desa. Adapun beberapa nama lurah dan kepala desa adalah sebagai berikut :