Salah satu fokus dari mahasiswa KKN UPN “Veteran” Yogyakarta kelompok AB 74.34 AC untuk Kalurahan Pleret adalah tentang isu kesehatan anak. Atas kerjasama dengan puskesmas, para mahasiswa KKN turut hadir dan membantu kegiatan rutin posyandu yang pada bulan ini jatuh pada tanggal 11 Juni 2021. Kegiatan Pos Pelayaan Terpadu (Posyandu) bertempat di Dukuh XI Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo dengan dihadiri oleh batita/balita, orang tua, bidan, dan dibantu oleh petugas kesehatan (kader). Para mahasiswa KKN hadir serta membantu posyandu dukuh XI sebagai implementasi program kerja mereka dengan judul “Optimalisasi Perbaikan Gizi pada Anak Stunting”.

Secara umum, stunting merupakamn suatu kondisi dimana tinggi badan anak berada dibawah standar usianya yang disebabkan oleh masalah gizi. Dan berdasar dari data kesehatan yang diperoleh dari Puskesmas, Dukuh XI menjadi salah satu daerah yang memerlukan perhatian lebih untuk masalah kesehatan anak yang terkena stunting. Disinyalir karena kurangnya pemahaman orangtua dalam pengasuhan anak tentang kandungan gizi yang harus didapat anak sesuai usianya menjadi salah satu faktor banyaknya kasus stunting di Dukuh XI, Kalurahan Pleret. Karena ini, para mahasiswa KKN kelompok AB 74.34 AC mengusung program kerja yang berkaitan dengan perbaikan dan pengoptimalan gizi bagi anak stunting. Program kerja ini juga akan dilengkapi dengan program selanjutnya, yaitu Pemanfaatan lahan warga untuk ditanami tanaman buah dan sayur. Sebagai tujuan agar tiap rumah tangga di Kalurahan Pleret lebih mudah untuk melengkapi asupan gizi bagi anak dan keluarga dengan bercocok tanam secara mandi di pekarangan rumah yang kosong.

Dari hasil pencatatan kegiatan Posyandu Dukuh XI di bulan Juni, terdapat beberapa anak yamg terindikasi kategori merah yang berarti terkena stunting. Berdasar pada panduan tabel “Konversi Hasil Antopometri Panjang Badan Anak Laki-Laki dan Perempuan ke Kategori Tikar Pertumbuhan”, dapat diketahui siapa dan berapa anak yang masuk dalam kategori merah dan hijau. Anak yang masuk ke dalam kategori merah, patut mendapat penanganan lebih lanjut karena sudah termasuk indikasi stunting. Berlaku sebaliknya untuk anak yang masuk dalam kategori hijau, maka dinyatakan sehat sebagaimana seharusnya. Dengan data tersebut, para mahasiswa KKN UPNYK AB 74.34 AC akan melanjutkan program kerja selanjutnya yang bertujuan untuk memperbaiki gizi dari anak stunting dengan harapan dikemudian hari jumlah anak stunting di Dukuh XI dapat menurun.

Ragam kegiatan posyandu di Dukuh XI yang dilakukan ditengah pandemi Covid-19 adalah sebelum memasuki ruang posyandu, wajib dipastikan orangtua/wali dan anak menggunakan masker yang juga dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun. Setelah memenuhi suhu normal, dilanjut dengan proses absensi terlebih dahulu dengan bertemu oleh petugas kader. Absensi harus dilakukan sebagai kebutuhan administrasi di posyandu. Selanjutnya, batita/balita melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan untuk memantau perkembangan serta sebagai pembanding dengan bulan sebelumnya. Setelah selesai pengukuran, dilanjutkan dengan orangtua/wali menyerahkan buku KIA (Kesehatan ibu dan anak) kepada kader posyandu untuk dilakukan pencatatan. Sembari kader melalukan pencatatan, para balita akan diberi PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang mengandung nilai gizi dari posyandu. Setelah buku KIA dikembalikan oleh kader kepada wali barulah balita diperbolehkan untuk pulang ke rumah